Ingeredient 6
LEMON GRASS (SERAI/SEREH)
Serai atau sereh adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan.
Minyak serai adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan menyuling bagian atas tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir (repelen) nyamuk, baik berupa tanaman ataupun berupa minyaknya. Kandungan serai antara lain adalah sitronela, yang tidak disukai oleh nyamuk. Maka dari itu, serai dapat dibuat menjadi obat nyamuk dan serangga lainnya.
History:
Menurut
sejarah, penjajahan terhadap Negara kita diawali oleh datangnya para pedagang
yang berlomba-lomba mencari rempah-rempah. Ini merupakan suatu bukti bahwa
penyedap dan pewangi bukan saja di butuhkan di dunia Timur, tetapi di dunia
barat juga membutuhkannya. (Ruslan Harris,1989).
pada tahun
1899 untuk petama kalinya tanaman sereh wangi jenis Mahapengiri dari Srilangka
ditanam di Kebun Raya Bogor. Sedangkan sumber lain menulis, sereh wangi jenis
Mahapengiri justru dianggap asli Indonesia. Ketika itu, sampai tahun 1902,
hanya terdapat dua buah industri penyulingan yang mampu menunjukkan
eksistensinya, yaitu; pabrik Odorata milik Kaffer di Cicurug, dan Cikancana di
Cianjur. Hanya sayang pada waktu itu minyak sereh wangi asal Jawa belum mampu
bersaing dengan minyak sereh wangi asal Ceylon. Akan tetapi setelah tahun 1900,
konsumen Eropa justru mulai tertarik kepada minyak sereh wangi produk Jawa.
Bahkan pada tahun 1919, produk ekspor minyak sereh wangi asal Jawa berhasil
menandingi ekspor dari Ceylon.
Nutrient
Content:
Mengandung minyak atsiri yang terdiri dari sitrat,
sitronelol, a-pinen, kamfen, sabinen, mirsen, felandren beta, p-simen, limonen,
cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen -4-ol, a-terpineol,
geraniol, farnesol, metilheptenon, n-desialdehida, dipenten, metil heptanenon,
bornilasetat, geranilformat, terpinil astet, sitronil asetat, geranil asetat,
beta-elemen, beta-kariofilen, beta-bergamoten, trans-metilsoeugenol,
beta-kadinen, elemol, kariofilen oksida. Senyawa lain adalah geranial, geranil
butirat, lomonen, eugenol dan metileugenol.
Fungsi:
Serai
memiliki kandungan sitronela. Kandungan sitronela ini ampuh untuk mengusir
nyamuk. Nyamuk tidak menyukai bau dari serai. Selain untuk mengusir nyamuk,
serai umumnya disuling untuk diambil minyak atsirinya. Minyak serai memiliki
banyak fungsi antara lain meredakan perut kembung dengan cara dioleskan ke bagian
perut, melembabkan dan menyehatkan kulit, hingga menghilangkan bau badan.
Selain untuk kesehatan dan kecantikan, serai juga berfungsi untuk penyedap dan
pemberi aroma harum dalam masakan. Masakan Indonesia sering mengandung serai
dalam kandungan bumbu. Contoh masakan yang menggunakan serai biasanya masakan
berempah banyak seperti rendang, soto, rawon, tumis-tumisan, dan masakan
lainnya yang biasa ditemui di berbagai tempat nusantara.
Karakteristik:
- Tumbuh berumpun.
- Tinggi sekitar 50-100 cm.
- Daunnya tunggal berjuntai, panjang bisa mencapai 1 m, lebar 1,5 cm,
- Bagian bawahnya agak kasar.
- Tulang daun sejajar berada ditengah.
- Batang tidak berkayu, berusuk-rusuk pendek.
- Berwarna putih dan akarnya serabut.
(Source: http://www.agroloka.com/2015/06/ciri-ciri-tanaman-daun-serai-wangi.html#ixzz5UZdLMNLe)
CABAI RAWIT
Cabai rawit atau cabai kathur, adalah
buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum.
Selain di Indonesia, ia
juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Di Malaysia dan Singapura ia
dinamakan cili padi, di Filipina siling
labuyo, dan di Thailand phrik
khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang
menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu. Dalam bahasa
Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau bird's
eye chili pepper.
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat
matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varietas cabai lainnya, ia
dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 - 100.000 pada skala Scoville. Cabai
rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.
History:
Cabai (Capsicum sp.)
merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan (Solanaceae) yang dikenal
sejak dulu sebagai bumbu masakan. Awalnya tanaman cabai merupakan tanaman liar
di hutan-hutan. Beberapa referensi menyebutkan bahwa cabai berasal dari amerika
selatan, tepatnya di bolivia. Dari sana tanaman cabai menyebar hingga ke
Amerika Tengah dan akhirnya ke seluruh dunia.
Menurut sejarah,
masyarakat yang pertama klai memanfaatkan dan mmebudidayakan tanaman cabai
adalah suku inca (Amerika selatan), suku Maya (Amerika Tengah) dan suku Aztek
(Meksiko) pada sekitar 2.500 SM. Pada masa itu mereka memanfaatkan cabai
sebagai bumbu masakan. Orang yang pertama kali berjasa dalam penyebaran tanaman
cabai adalah Christophorus Columbus (1451-1506), seorang pelaut dari italia
yang pernah berlayar dan mendarat di pegunungan Guanahani, yang kemudian
dia namakan Pantai Salvador di kepulauan Bahama.
Di laut karibia pada
tanggal 12 oktober 1492, Columbus menemukan penduduk asli di daerah tersebut
memanfaatkan cabai sebagai bumbu masakan. Ia kemudian membawa pualgn biji-biji
cabai ke negaranya untuk dikembangbiakan. Cabai yang dbawa Columbus ke spanyol
adalah jenis cabai merah (Capsicum annum).
Tanaman cabai pertama
kali masuk ke indonesia karena dibawa oleh pelaut portugis. Ferdinand
Magelhaens (1480-1521) yang melakukan pelayaran atas prakarsa Spanyol. Pada
tahun 1519, Magelhaens mendarat di pulau Maluku. Dalam pelayarannya melalui
samudera Atlantik menuju lautan teduh, ia melewati sebuah selat yang
selanjutnya disebut selat Magelhaens.
Nutrient
Content:
Vitamin C,
240% dari asupan harian yang disarankan
Vitamin B6,
39% dari asupan harian yang disarankan
Vitamin A,
32% dari asupan harian yang disarankan
Vitamin E,
4,5 dari asupan harian yang disarankan
Vitamin K,
11,5% dari asupan harian yang disarankan
Zat besi13%
dari asupan harian yang disarankan
Tembaga 14%
dari asupan harian yang disarankan
Kalium 7%
dari asupan harian yang disarankan
Selain itu,
juga memberikan beberapa mineral penting lain dalam jumlah yang cukup baik,
yaitu magnesium, mangan, fosfor, selenium, zinc. Selain itu masih ditambah dengen
beberapa fitonutrisi, yaitu betakaroten, alfakaroten, zea xanthin, lutein, dan
betakriptosantin.
Fungsi:
Pada umumnya
cabai rawit digunakan sebagai campuran berbagai macam bahan, misalnya untuk
sambal ,sayur, aneka bumbu dapur, lalapan, gorengan, dan masih banyak lagi.
Dari segi
kesehatan cabai rawit bisa juga dijadikan obat. Misalnya untuk meningkatkan
nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas, batuk berdahak,
melegakan rasa hidung tersumbat, dan mereakan migraine.
Karakteristik:
bunga pada
tanaman cabai rawit beredar pada setiap sela-sela ranting dalam keadaan
menggantung, memiliki 4-6 kelopak bunga dengan panjang bunga kurang lebih
sekitar 1-1,5 cm dan lebar sekitar 0,5 cm, serta panjang tangkai sekitar 0,5
cm. sedangkan buah cabai rawit itu sendiri berbentuk lonjong dengan ujung
runcing, ukurannya bervariasi ada yang berukuran besar dan adapula yang kecil.
buah cabai rawit yang masih muda umumnya tidak terlalu pedas, tetapi setelah
tua atau setelah matang, rasanya akan berubah sangat pedas. warna buah cabai
ketika masih muda biasanya hijau muda dan akan berubah warna menjadi merah saat
cabai rawit sudah matang, warna inilah yang bisa digunakan untuk membedakan apakah
cabai rawit sudah matang atau belum dan bagaimana rasanya.
PAPRIKA
Paprika (Capsicum
annuum L.)
adalah tumbuhan penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas dari suku
terong-terongan atau Solanaceae). Buahnya yang berwarna hijau, kuning, merah, atau ungu sering
digunakan sebagai campuran salad. Dalam pengertian internasional, paprika
dipakai untuk menyatakan hampir semua varietas C.
History:
Paprika telah
menjadi makanan populer bagi banyak keluarga selama ribuan tahun. Catatan
paling awal dari lada adalah dari 6.100 tahun yang lalu di barat daya Ekuador,
di mana keluarga akan menanamnya di peternakan mereka sendiri.
Penyebutan paprika yang paling awal secara khusus terjadi pada tahun 1699, ketika Lionel Wafer menyebutkannya sebagai tumbuh di Ithsmus of America dalam bukunya, A New Voyage and Description of the Isthmus of America. Sekali lagi di tahun 1774, Edward Long menyebutkannya saat menulis tentang berbagai varietas lada yang saat ini sedang dibudidayakan di Jamaika.
Menariknya, istilah "lada" ditugaskan untuk makanan ini oleh Christopher Columbus saat mengimpornya kembali ke Eropa dari Amerika. Meskipun mereka memiliki sedikit kesamaan dengan lada yang pertama kali memberi nama, rasa pedas dari berbagai jenis dari apa yang sekarang kita kenal saat paprika menginspirasinya untuk menganggap mereka anggota keluarga yang sama. Varietas bel diberi nama seperti itu karena bentuk seperti loncengnya.
Paprika juga unik karena tidak memiliki capsaicin yang ditemukan pada kultivar lain pada spesies Capsicum annum. Karena bentuk gen yang resesif, inilah satu-satunya varietas lada yang hanya memberikan rasa manis tanpa sensasi terbakar dari saudara-saudaranya.
Penyebutan paprika yang paling awal secara khusus terjadi pada tahun 1699, ketika Lionel Wafer menyebutkannya sebagai tumbuh di Ithsmus of America dalam bukunya, A New Voyage and Description of the Isthmus of America. Sekali lagi di tahun 1774, Edward Long menyebutkannya saat menulis tentang berbagai varietas lada yang saat ini sedang dibudidayakan di Jamaika.
Menariknya, istilah "lada" ditugaskan untuk makanan ini oleh Christopher Columbus saat mengimpornya kembali ke Eropa dari Amerika. Meskipun mereka memiliki sedikit kesamaan dengan lada yang pertama kali memberi nama, rasa pedas dari berbagai jenis dari apa yang sekarang kita kenal saat paprika menginspirasinya untuk menganggap mereka anggota keluarga yang sama. Varietas bel diberi nama seperti itu karena bentuk seperti loncengnya.
Paprika juga unik karena tidak memiliki capsaicin yang ditemukan pada kultivar lain pada spesies Capsicum annum. Karena bentuk gen yang resesif, inilah satu-satunya varietas lada yang hanya memberikan rasa manis tanpa sensasi terbakar dari saudara-saudaranya.
Nutrient
Content:
Nutrient
|
Unit
|
1Value
per 100 g
|
Water
|
g
|
11.24
|
Energy
|
kcal
|
282
|
Protein
|
g
|
14.14
|
Total lipid (fat)
|
g
|
12.89
|
Carbohydrate, by difference
|
g
|
53.99
|
Fiber, total dietary
|
g
|
34.9
|
Sugars, total
|
g
|
10.34
|
Vitamin C, total ascorbic acid
|
mg
|
0.9
|
Vitamin B-6
|
mg
|
2.141
|
Vitamin A, RAE
|
ľg
|
2463
|
Vitamin A, IU
|
IU
|
49254
|
Vitamin E (alpha-tocopherol)
|
mg
|
29.10
|
Fungsi:
1. Menjaga Sistem Imun Tubuh.
Dalam hal ini
fokus pada kesehatan karena paprika dapat menjaga sistem imun tubuh agar tetap
stabil.
Top Untuk
Sistem Kekebalan Tubuh
2. Menjaga
Metabolisme Tubuh.
Kemudian
sistem metabolisme tubuh akan berjalan lancar tanpa hambatan dikarenakan
antioksidan paprika dapat seolah-olah menjadi pengawas setiap perjalanan
makanan dan minuman yang masuk ke tubuh Anda. Kandungan antioksidan pada
paprika juga memiliki manfaat yang berkhasiat dalam menjaga kesehatan tubuh
Anda agar selalu terjaga. Terbebas dari segala macam gangguan yang mungkin akan
menyerang di saat yang tidak terduga.
Itulah
beberapa manfaat paprika yang sangat penting untuk kesehatan tubuh manusia,
namun banyak yang tidak menyukainya, bahkan terkadang sangat jarang di konsumsi
atau dicampurkan dalam sayuran. Namun apa pun itu, paprika adalah jenis sayuran
super yang sangat penting bagi tubuh.
Karakteristik:
1.
Batang
keras dan berkayu, berbentuk bulat, halus, berwarna hijau gelap, dan memiliki
percabangan dalam jumlah yang banyak. batang utama tanaman tumbuh tegak kuat.
2. Daun berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata. daun memiliki tangkai tunggal yang melekat pada cabang atau batang dengan kedudukan daun agak mendatar.
3. Bunga tunggal (soliter) dan berbentuk bintang dengan mahkota bunga berwarna putih. bunga tumbuh menunduk pada ketiak daun.
4. Buah akan terbentuk setelah terjadi penyerbukan. buahnya memiliki keanekaragaman bentuk, ukuran, warna, dan rasa. kulitnya halus dan dan daging buahnya tebal sehingga tidak mudah rusak saat penanganan pasca panen.
5. Biji berbentuk bulat pipih, dengan jumlah sedikit, berwarna putih kekuning-kuningan.
6. Akar tanaman tunggang yang tumbuh lurus ke pusat bumi dan akar serabut yang tumbuh menyebar kesamping serta mudah menyerap air (porous)
2. Daun berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata. daun memiliki tangkai tunggal yang melekat pada cabang atau batang dengan kedudukan daun agak mendatar.
3. Bunga tunggal (soliter) dan berbentuk bintang dengan mahkota bunga berwarna putih. bunga tumbuh menunduk pada ketiak daun.
4. Buah akan terbentuk setelah terjadi penyerbukan. buahnya memiliki keanekaragaman bentuk, ukuran, warna, dan rasa. kulitnya halus dan dan daging buahnya tebal sehingga tidak mudah rusak saat penanganan pasca panen.
5. Biji berbentuk bulat pipih, dengan jumlah sedikit, berwarna putih kekuning-kuningan.
6. Akar tanaman tunggang yang tumbuh lurus ke pusat bumi dan akar serabut yang tumbuh menyebar kesamping serta mudah menyerap air (porous)
Komentar
Posting Komentar